Ads Header

Pages

Jumat, 05 Agustus 2011

Puisi Marshanda



caca juga jago baca puisi lho, terkhusus puisi untuk ibunda tercintanya, seperti yang di lansir oleh beberapa media

Marshanda/caca membaca puisi menejlang pernikahannya
yup inilah beberapa reportase dari sejumlah media mengenai Puisi marshanda
Kapanlagi.com - Jelang pernikahannya dengan Ben Kasyafani, artis Marshanda mengadakan pengajian. Acara ini memang biasa dilakukan oleh setiap pasangan pengantin yang bakal menikah.
"Tadi di dalam ada acara pengajian ya biasanya dilakukan oleh kediaman pengantin wanita jelang pernikahan. Pengajian ini juga sekaligus untuk meminta restu dan berdoa semoga acara akadnya dan resepsinya berjalan lancar," ujar artis, Rina Gunawan selaku Wedding Organizer saat ditemui di kediaman Marshanda di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/3).

Acara pengajiannya sendiri berlangsung tertutup bagi kalangan wartawan. Sekitar dua jam pengajian berlangsung. Dalam kesempatan itu, ada yang berbeda dilakukan oleh Marshanda, dimana dirinya membacakan puisi untuk sang ibu.

"Acaranya berlangsung sekitar 2 jam. Tadi Marshanda juga membacakan puisi untuk sang Mama. Bukan hanya itu, dia juga membaca Al-quran," urai Rina.

Rina pun menjelaskan jika persiapan pernikahan Marshanda - Ben sudah memasuki 80 persen.

"Persiapan sudah 80 persen. Untuk pernikahannya sendiri mengusung tema Maroko Melayu," pungkasnya. (kpl/adt/faj)


Marshanda Baca Puisi di Acara Pengajian
Indonesiaselebriti.com, Jumat, 01 April 2011

Menjelang pernikahan yang digelar pada 2 April mendatang di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat, Marshanda menggelar acara pengajian di kediamannya. Pengajian yang hanya dihadiri keluarga dan beberapa tetangga itu berlangsung secara tertutup.

Tapi kepada awak media, Marshanda yang sore kemarin menggunakan baju muslim berwarna coklat mengungkapkan rasa haru dan kesedihannya saat acara pengajian berlangsung. Chacha, begitu biasa Marshanda disapa, mengaku lega karena dalam kesempatan itu ia mengungkapakn rasa terima kasih serta permohonan maaf kepada sang bunda.

“Rangkaian acara kayak biasa, pengajian gitu aja. Jadi ada yang bimbing. Ada bagian aku doa untuk mama dan mama doa untuk aku. Terus aku menyampaikan ungkapan terima kasih sayang aku untuk mama. Sebaliknya gitu juga, nah bagian itu sedih banget soalnya agak bernangis-nangisan airmata,” ungkap Chacha ditemui usai acara, Kamis (31/03).

Suasana pengajian yang digelar calon istri Ben Kasyafani itu begitu mengharu biru mengingat Chacha akan meninggalkan sang bunda dan tinggal bersama suami. Chacha juga melakukan sungkem kepada sang bunda dan memohon doa restu karena akan membangun rumahtangga dengan pria pilihan.

Merasa belum bisa membalas jasa sang bunda, Chacha pun mengungkapkan rasa kasih sayangnya dengan sepucuk puisi indah yang ia buat dan bacakan saat acara pengajian berlangsung. Namun sayang mantan kekasih Baim Wong itu enggan membacakan puisi indah itu di depan kamera.

“Soal puisi untuk mama itu rasa kasih sayang aku ke mama. Terus permintaan maaf aku ke mama mungkin menyakiti hati mama. Dan aku ingin minta dimaafin sama mama supaya pernikahan aku diberkahi Allah, supaya mama Ridho dan aku mengucapkan rasa terima kasih untuk mama juga,” papar Chacha. thx/cumiNILAH.COM, Jakarta - Artis cantik Marshanda membacakan puisi untuk mamanya. Hak itu dilakukan sebagai izin dan permohonan doa jelang pernikahannya dengan Ben Kasyafani.

"Tadi itu acara pengajian di rumah, acaranya biasa saja kok, ada doa buat mama dan aku," ujar Marshanda saat dijumpai di rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/3).

Chacha, sapaan akrabnya mengaku sedih menjelang pernikahannya meski ia sudah siap untuk berumah tangga. "Aku merasa sedih banget sampai nangis-nangis tadi di dalam," ujarnya.

Disela-sela acara pengajian, Chacha membacakan puisi yang dipersembahkan untuk sang mama. "Soal puisi itu isinya tentang kasih sayang aku ke mama dan aku minta ridho semoga pernikahan aku berjalan lancar. Mama minta semoga Chacha tidak melupakan dan dapat melindungi mama," tuturnya. [aji]


nah kalo yang ini foto fotonya
















































oke mf masih belajar nulis
Read more

Bila azan Ahmad Dhani feat 7dream



menyejuk di hati namun menyindir jiwa dan perbuatan
Read more

Salawat Badar Dewa 19



top bgt psn
Read more

Kamis, 04 Agustus 2011

Aku dan Tuhanku by Dian Sastrowardoyo



selamat menikmati
Read more

ibu...jiwa semua yang indah

sempatkah kau merasa berkhayal
tak bisa menakar dan menghilang
mungkin...mungkin semua terjaga
biar...bila harus terjalin dalam sekejap


saat ku membayang dan melayang
antara hitam dan putih
ibu...jiwa semua yang indah
tulus...suci menakar jelang
dalam damai

indah kuingat semasa yang silam
dalam pelukmu hangat kasihmu
dalam belaimu damai jiwaku

ku ingat ibu...jiwa yang terindah
bahagia kan nyata senyata dirimu

Read more

Adik Cemara tersayang

pusisi ini di sadur dari seorang teman di face book Dea Nadya





Duhai.. Dimanakah dirimu Adik Cemara tersayang..
Yg senantiasa jiwaku impikan..
Dikala rimbun dedaunan tak mampu lagi semikan tentram
bagi gundah jiwa yg temaram..

Duhai.. Dunia semu..
Jiwa ini hanyalah Lahan Khayalan..
Yg tak akan pernah kunjung sirna..
Mengembara dalam derita..
Lukai hati meradangi kehampaan..
Menoreh dinding jiwa..
Goreskan jeritan Pengharapan..
Dan seribu keresahan ini
telah memporakporandakan berjuta serpih perasaan..




Malam pun melarut dan sepi..
Resah jiwa ini hadir kembali dalam doa dan harap..
Semoga esok Mentari masih tetap setia
Bawakan aku kabar terbaik tentang dirimu..
Dan sebentuk puisi kepolosan ini hanyalah untuk mu, Adik.
Beribu lagi tertanam dalam jiwa ingin memanjakan mu.
Apakah sebenarnya yg ia inginkan dari semua itu?
Hanyalah sebuah harap yg mungkin akan sia-sia.
Tapi tidaklah demikian bagi jiwa yg tengah tersiksa..

Maaf ku untukmu selalu duhai Adik tersayang.
Jiwa yg rapuh tidaklah pernah akan sembuh.
Walau berjuta Puisi lagi tergoreskan dalam hatimu.
Selama jiwa ini masih tetap saja terus meronta
Berharap sesuatu yg bahkan dia pun tak mengerti.



Mungkin diri ini tidaklah berarti bagi mu, Adik.
Tapi tidaklah pula yg ada bagi jiwaku pada hadirmu.
Dirimu tlah merasuk dalam detik2 hidupku.
Temani mimpi lelap tidur ku, thema lamunanku esok hari.

Kerapuhan jiwaku yg selalu hadirkan manjamu.
Namun dirimu yg torehkan tangis resahnya jiwa ku.
Rasa takut yg teramat dalam akan sebuah "Kehilangan"..
Galaukan kebingungan rasa oleh besarnya sebuah Rasa.



Duhai Adik..
Adakah sebilik ruang dalam ketentraman jiwamu ?
Agar bisa slalu kutangisi kerinduan akan kemanjaan mu.
Izinkanlah Jiwa lusuh ini bersandar terlelap dan beristirahat.
Walau tempat itu, pada bagian sudut hati yg tak pernah Adik pedulikan..

Duhai.. Ada yang telah salah dengan guncangan rindu ini..
Atau Sang Jiwa yg tak pernah siap untuk bisa sedikit mengerti..



Wahai Sang Rindu..
Jiwa ini telah luruh merapuh jauh tersiksa..
Mengapa begitu dalam menghujam rindu yg pernah ada kau tanamkan.. Menggores lagi keresahan pada sebuah tanya..
Bagi jiwa yang tak akan pernah bisa mengerti..



Wahai, Sang Pemilik Cinta..
Untuk siapakah rindu ini pantas tercipta?
Dan pada paruh jiwa manakah goncangan rindu ini ,sama, dalam
menghujam Kau tanamkan..?


buat adikku tersayank, LOLA WIDIA APRILIANY, semoga kamu selalu dalam perlindungan Allah SWT...



Read more